Senigrafis adalah seni dua dimensi yang dibuat menggunakan media cetak, serta teknik, contoh, alat, bahan, dan contoh seni grafis Jenis teknik cetak yang pertama adalah cetak saring atau yang biasa disebut dengan cetak sablon. Teknik in biasanya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, maupun gambar pada kaos. Dikarenakan dulu bahan
Senigrafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah. .. a. stempel. d.relief e.etsa - 7282030
Sablonadalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik sablon adalah: Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak, Hasil relatif stabil, Bisa menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya: efek timbul, mengkilap
gambar1. cetak saring. Cetak Tinggi Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis.
Saatini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah: Cetak Saring. Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat
Senimancetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta. Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah: Cetak Saring. Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun Material yang digunakan bisa berupa kayu
. Mahasiswa/Alumni IAIN Kudus23 Maret 2022 1426Halo Arya. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban dari soal di atas adalah sablon. Yuk simak pembahasan berikut. Cetak saring sering merupakan proses cetak menggunakan layar atau screen sebagai klise. Cetak saring digunakan untuk mencetak pada permukaan datar. Hasil proses cetak meliputi kaos, tas, undangan, spanduk, dan lainnya. Proses pengerjaannya yaitu dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi. Cetak saring biasanya digunakan untuk mencetak gambar pada dimensi datar seperti kain. Teknik sablon adalah teknik yang paling sering digunakan utamanya di konveksi. Jadi, jawaban yang tepat adalah sablon. Terima kasih sudah bertanya dan menggunakan Roboguru. Semoga membantu ya
- Seni grafis dikenal juga sebagai seni mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Seni grafis merupakan salah satu seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Cetakan dibuat dari permukaan sebuah bahan, umumnya meliputi plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa, batu digunakan untuk litografi, papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Biasanya seniman grafis menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air. Sehingga karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Berikut adalah jenis karya seni grafis dan teknik pembuatannya sebagaimana dikutip dari Buku Seni Budaya Kelas Karya Seni Grafis 1. Teknik Cetak Tinggi Teknik Cetak Relief/Teknik CukilCetak tinggi atau relief print adalah teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta. Atau, apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas Material atau bidang yang dicukil mudah didapatkan, seperti papan kayu, hardboard, karet vinyl, dan sejenisnya. Alat–alat dan tinta cetak juga mudah didapatkan, studio untuk mengerjakantidak memerlukan ruang yang luas. Melalui cetak tinggi, dapat leluasa melakukan eksperimen visual. Teknik cetak tinggi pada dasarnya digunakan untuk mereproduksi sebuah gambar dengan citra yang sama dalam jumlah banyak. 2. Cetak Dalam Intaglio PrintCetak dalam yaitu seni cetak menggunakan klise dalam, yang artinya bagian dalam menyerap tinta kemudian membekas pada kertas. Tekniknya juga bisa dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam. Tinta lalu dituangkan, diratakan ke bagian yang dalam tersebut. Kemudian, kertas yang sudah dilembapkan dengan air diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan timbul. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing. Adapun jenis-jenis cetak dalam meliputi etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. 3. Cetak datar Planography PrintCetak datar merupakan teknik cetak menggunakan klise datar, yang artinya dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Namun memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa menggunakan batu cadas limestone biasa dikenal dengan litografi. Selain batu, saat ini dapat menggunakan lempengan logam seng untuk memperingan proses kerja, Planografi cetak datar di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan gambar. Teknik cetak datar meliputi litografi , monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset. 4. Cetak SaringCetak saring merupakan salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar screen dengan kerapatan serat tertentu. Teknik ini dikenal dengan sablon atau senigrafi . Pada sablon biasanya banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata, misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik, dan media lainnya. Caranya yaitu pada kain screen direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang juga Macam-macam Aliran Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Penjelasan & Tokoh Jenis-jenis Seni Grafis Berdasarkan Teknik Pembuatan & Contoh Karya Pengertian Seni Rupa Murni Kenali Aspek-Aspek Beserta Contohnya - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Alexander Haryanto
Seni Grafis Seni grafis merupakan ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi, sebagai salah satu cara dalam menciptakan karya seni rupa dengan memanfaatkan media cetak mencetak. Dengan menggunakan media cetak, sebuah karya dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu tanpa mengubah/ menghilangkan orisinalitasnya. Pengertian Seni Grafis Istilah grafis berasal dari bahasa Inggris graphic atau graph yang artinya membuat tulisan, gambar, atau lukisan yang dikerjakan dengan cara digores atau ditoreh. Seni grafis adalah salah satu karya seni rupa murni berwujud dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak. Menurut tekniknya, seni grafis dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu cetak saring silkscreen atau cetak sablon, cetak datar lithography, cetak tinggi woodcut, cetak dalam intaglio dan cetak foto fotografi. Jenis-Jenis Seni Grafis 1. Cetak Saring Silkscreen atau Cetak Sablon Cetak saring merupakan salah satu teknik cetak yang banyak dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan mencetak adalah menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa screen yang bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring umumnya digunakan dalam pembuatan poster, spanduk, kaos, dan lain-lain. Proses berkarya dan hasil cetak sablon Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni antara lain Chuck Close, Joseft Albert, Ralston Crawford, Robert Indiana, Julia Opie, Bridge Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. 2. Cetak Datar Lithography Lithography berasal dari bahasa Yunani, yaitu Lithos batu dan graphein menulis. Lithography merupakan seni grafis dengan teknik cetak datar yang menggunakan acuan cetak dari lempeng batu kapur. Media batu kapur digunakan karena dapat menghisap lemak dan tinta cair. Hasil karya cetak datar Seniman yang menggunakan teknik cetak datar adalah Pierre Bonnard, Escher, George Bellows, Joan Miro, Honore Daumier, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Edvard Munch, Pablo Picasso, Emil Nolde, Odilon Redon, dan Stow Wengenroth. 3. Cetak Tinggi Woodcut Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar timbul pada permukaan media cetak. Contoh sederhana penggunaan teknik cetak timbul adalah cap atau stempel. Media yang sering digunakan dalam penerapan teknik ini adalah menggunakan kayu lapis triplek, metal, harboard, papan kayu, dan karet linoleum. Teknik cetak tinggi yang paling populer adalah seni grafis cukil kayu woodcut. Teknik ini mulai dikenal pada abad ke-14 M oleh orang Koptia di Mesir. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga digunakan pada media cetak huruf dan buku. Salah satu orang yang berjasa dalam penemuan teknik cetak ini adalah Johanes Gutenberg 1400-1468 dari Jerman. Hasil karya cetak tinggi Seniman yang menggunakan teknik cetak tinggi untuk membuat karya seninya diantaranya adalah H. Holbein, Albrecht Durer, L. Granach, HB. Grien Jerman, Kastuhista Hukosai, Ando Hirosige Jepang, Edi Sunaryo, Kaboel Suadi, Andang Supriadi Indonesia. 4. Cetak Dalam Intaglio Cetak dalam adalah salah satu teknik seni grafis dengan menggunakan acaun cetak dari lempeng logam tembaga, besi, alumunium, seng, dan lain-lain. Teknik pembuatan cetak dalam adalah dengan ditoreh atau digoreskan langsung menggunakan alat bantu tumpul. Adapula yang menggunakan larutan senyawa asam nitrit yang bersifat korosit terhadap logam tembaga. Seni grafis cetak dalam dibagi dalam beberapa bagian, antara lain Engraving, Etsa, Mezzotint, dan Drypoint. Hasil karya cetak dalam a. Engraving Engraving pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1430, dari ukiran halus yang digunakan para pengrajin emas untuk mendekorasi karya mereka. Dalam melakukan teknik ini, seseorang harus memiliki keterampilan karena harus menggunakan alat yang bernama burin. Burin digunakan untuk mengukir logam. Seluruh permukaan cat logam diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan hingga yang tersisa hanya tinta yang berada pada garis yang diukir. Setelah itu plat logam diletakkan pada alat pres bertekanan tinggi di atas lembaran kertas. Selanjutnya kertas mengambil tinta dari garis engraving dan menghasilkan karya cetak. b. Etsa Etching Etsa merupakan teknik cetak seni yang menggunakan media berupa lempeng tembaga. Untuk membuat acuan cetak atau klise dilakukan dengan menggunakan larutan asam nitrat HNO3 yang memiliki sifat korosit terhadap logam tembaga. Teknik ini ditemukan oleh Daniel Hopfer sekitar tahun 1470-1536 dari Augsburg, Jerman. Dengan teknik ini ia mendekorasi baju besinya. Etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan memiliki detail dan kontur halus. Pengerjaan teknik etsa adalah dengan menutup lembaran plat logam menggunakan lapisan semacam lilin. Kemudian, lapisan tersebut digores menggunakan jarum etsa yang runcing hingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut kemudian dicelupkan atau diberi larutan asam di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores. Setelah itu lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan selanjutnya proses pencetakan yang sama dengan proses pencetakan pada engraving. c. Mezzotint Mezzotint adalah teknik cetak dalam menggunakan plat logam yang terlebih dahulu permukaannya dibuat kasar secara merata. Sketsa atau rancangan gambar dibuat dengan mengerok halus permukaan logam dengan menerapkan efek gelap terang. Gambar dapat dibuat dengan cara membuat kasar bagian tertentu saja, bekerja dari warna gelap ke terang. Alat yang digunakan pada teknik ini adalah rocker. Metode Mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen 1609-1680. Proses ini digunakan secara luas di Inggris untuk memproduksi foto dan lukisan pada pertengahan abad ke-18 M. d. Drypoint Drypoint merupakan variasi dari teknik cetak engraving. Teknik ini disebut dengan goresan langsung menggunakan alat runcing. Goresan drypoint akan menghasilkan kesan kasar pada tepi garis. Drypoint hanya dapat digunakan untuk jumlah cetakan yang kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh karya karena tekanan alat press dapat cepat merusak kesan kabur yang dibuat. Untuk mengatasi ini, penggunaan elektro-plating telah digunakan sejak abad ke-19 M untuk mengeraskan permukaan plat. Teknik ini ditemukan pada abad ke-15 M oleh seniman Jerman Selatan yang memiliki julukan Housebook Master. Semua karya yang dihasilkan oleh seniman yang mendapat julukan housebook master ini menggunakan teknik drypoint. Beberapa seniman dunia yang juga menggunakan teknik ini adalah Rembrandt dan Albrecht Durer. 5. Cetak Foto atau Fotografi Cetak foto atau fotografi adalah ragam seni grafis yang pembuatannya melalui proses pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik cetak afdruk pada fotografi analog menggunakan bahan film, kertas foto, dan bahan cuci film, dengan alat yang digunakan adalah kamera analog. Pada perkembangannya saat ini ada teknik cetak lainnya yang berkaitan dengan fotografi, yaitu teknik cetak digital. Teknik ini menggunakan kamera digital dan dicetak pada kertas menggunakan tinta cetak, komputer, dan printer. Hasil karya cetak foto
Seni grafis adalah karya seni rupa yang mempunyai bentuk dua dimensi dan dibuat dengan teknik cetak, baik secara manual maupun digital. Penggunaan teknik cetak lebih efisien karena dapat melipatgandakan hasil karya dengan cepat dan banyak sekaligus. Grafis berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Istilah grafis dalam bahasa Inggris adalah “graph” atau “graphic” yang berarti dapat membuat tulisan atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak. Biasanya hasil dari karya seni grafis di atas kertas, kecuali pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya dalam jumlah banyak, inilah yang dinamakan dengan proses cetak. Cetakan seni grafis dibuat di atas permukaan yang dinamakan dengan plat. Plat yang dijadikan media cetakan ini meliputi, papan kayu, logam, lembaran linolium, atau batu litografi. Dalam pelajaran seni budaya kelas 10 SMP/MTS, teknik mencetak dalam seni grafis dibagi menjadi empat, yaitu cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring. 1. Cetak Saring Silkscreen Tenik cetak saring adalah teknik mencetak dalam seni grafis dengan menggunakan screen, layar, atau kasa dengan kepadatan tertentu yang dipasang di rangka. Teknik cetak saring juga sering dikenal sebagai sablon atau senigrafi. Cetak saring atau sablon biasanya digunakan untuk mencetak gambar pada permukaan datar seperti kertas, kaos, spanduk, brosur, undangan, dan masih banyak lagi. 2. Cetak Tinggi Timbul Cetak tinggi merupakan teknik mencetak dalam seni grafis dengan acuan membentuk sebuah gambar yang tinggi atau timbul pada media datar. Teknik cetak ini paling umum terdapat pada stempel dan cap. Selain itu, cetak tinggi juga disebut juga sebagai teknik cetak relief atau teknik cukil, yaitu proses pembuatan karya grafis dengan memakai klise/acuan/alat cetak yang dapat menghasilkan gambar menonjol dari permukaan. 3. Cetak Dalam Cetak dalam adalah teknik mencetak dalam seni gafis dengan memakai klise dalam. Maksudnya adalah bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada media cetak seperti kertas. Umumnya cetak dalam memakai bahan logam seperti aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh sehingga menghasilkan goresan dalam. 4. Cetak Datar Lithography Cetak datar adalah teknik mencetak seni grafis yang memakai acuan dari lempengan berupa batu umumnya batu kapur/cadas. Cetak datar juga bisa menggunakan klise datar dengan memakai prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dengan air. Akhir Kata Demikian pembahasan teknik mencetak dalam seni rupa secara lengkap. Sebenarnya teknik mencetak seni grafis sangat beragam, namun di pelajaran sekolah hanya diperkenalkan 4 teknik saja yang berupa cetak saring, datar, tinggi, dan dalam.
Sebuah karya dalam seni grafis dapat dicetak secara massal menggunakan teknik cetak. Salah satu teknik cetak yang dapat digunakan adalah cetak saring atau screen printing. Pengertian cetak saring dan cara kerjanya dapat dipelajari agar menghasilkan karya seni grafis terbaik. Apa yang dimaksud pengertian cetak saring? Bagaimana cara kerja atau teknik cetak saring? Penjelasan lebih lanjut tentang cetak saring akan dibahas melalui artikel di bawah ini. Pastikan untuk membaca artikel cetak saring hingga akhir untuk memperoleh informasi lebih lengkap! Apa yang dimaksud dengan cetak saring? Pengertian cetak saring atau sablon adalah salah satu teknik untuk mencetak di permukaan datar menggunakan layar atau screen sebagai klise. Screen yang digunakan nantinya dilapisi bahan yang peka cahaya, kemudian ditutup film, dan disinari. Teknik cetak saring sudah dikenal sejak zaman dahulu dan berasal dari Tiongkok. Selanjutnya teknik cetak saring ini mulai diadaptasi, digunakan, dan tersebar di berbagai negara-negara Asia kemudian juga tersebar di Eropa. Contoh cetak saring adalah gambar atau logo yang ada di kaos, spanduk, undangan, dan berbagai produk atau benda lainnya. Pada umumnya, media yang paling sering dicetak menggunakan cetak saring adalah kaos atau jenis baju lainnya. Proses cetak saring merupakan bagian dari seni grafis selain cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak cahaya. Masing-masing jenis seni grafis tersebut memiliki karakteristik dan kelebihannya tersendiri. Cetak saring juga memiliki kelebihan berupa hasil cetak sempurna dengan kualitas warna yang bagus. Selain itu, warna yang dihasilkan juga lebih jelas dan tebal, sehingga tidak mudah pudar. Desain sablon atau cetak saring juga dapat dibuat beragam, seperti standar, sablon timbul, dan lain sebagainya. Harga cetak saring pun relatif lebih murah. Alat dan Bahan dalam Proses Cetak Saring Proses cetak saring membutuhkan alat dan bahan dalam pembuatannya. Berikut ini alat dan bahan cetak saring yang diperlukan, yaitu Screen yang berfungsi untuk membentuk corak adalah alat untuk menekan tinta di atas screen ke bahan yang akan cetak sebagai tempat untuk atau obat sebagai alat untuk menyerap tinta yang dryer. Langkah-langkah atau Teknik Pengerjaan Cetak Saring Proses cetak saring memerlukan beberapa langkah di dalam pengerjaannya. Apa saja langkah-langkah dalam teknik pengerjaan cetak saring? Berikut ini beberapa langkah atau cara yang harus dilakukan dalam teknik cetak saring, yaitu 1. Proses Pembuatan Klise Gambar Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat klise. Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan klise, yaitu Pembuatan klise langsung pada dengan langsung di atas kertas berwarna gambar di komputer kemudian dicetak. 2. Proses Afdruk Setelah proses pembuatan klise selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah proses afdruk. Apa yang dimaksud proses afdruk dalam teknik cetak saring? Proses afdruk merupakan sebuah proses untuk memindahkan gambar klise dari kertas ke atas screen. Proses afdruk dapat dikerjakan dalam lima tahapan, yaitu Tahap Pelapisan Pada tahap pelapisan, emulsi atau obat sablon dicampur dengan obat afdruk atau sensitizer siap pakai. Kedua bahan ini harus dicampur hingga benar-benar tercampur rata. Setelah itu, campuran kedua bahan dioleskan di screen menggunakan alat pelapis. Proses pelapisan ini dapat dilakukan di dalam ruang tertutup yang gelap. Namun, pastikan bahwa screen dilapisi dengan sempurna. Tahap Pengeringan Awal Setelah proses pelapisan screen selesai, screen kemudian dikeringkan di dalam ruang tertutup. Proses pengeringan tahap awal ini dapat menggunakan bantuan kipas angin. Tahap Penyinaran Screen Screen yang sudah kering kemudian dilapisi dengan busa hitam pada bagian bawah. Kemudian klise diletakkan di bagian atas screen. Setelah posisi sudah tepat, tutup menggunakan kaca agar klise tetap menempel rapat di screen. Screen kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama kurang lebih satu menit. Ketika matahari sedang terik, proses penyinaran atau pengeringan ini dapat berlangsung selama 20 detik saja. Namun, ketika sinar matahari sedang redup, tahap ini dapat berlangsung sekitar 50 detik hingga 1 menit. Tahap Pembuatan Klise Setelah melalui tahap penyinaran atau pengeringan di bawah sinar matahari, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan klise. Klise yang sudah ada disempurnakan dengan cara menghilangkan bagian yang bukan termasuk bagian desain. Penyemprot air diperlukan dalam proses menghilangkan bagian yang bukan desain tersebut. Hasil akhirnya adalah berupa screen yang isinya hanya desain gambar atau logo yang akan dicetak atau disablon. Tahap Pengeringan Setelah mendapatkan klise dengan desain gambar sempurna sesuai keinginan, maka selanjutnya screen dapat dikeringkan menggunakan hair dryer. Tahap pengeringan ini juga dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar matahari. 3. Proses Cetak Setelah melalui tahap afdruk, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses mencetak. Caranya adalah screen harus diletakkan di bawah media yang akan dicetak. Pastikan bahwa screen dan media tersebut pada posisi yang sudah tepat. Setelah itu, tuang tinta warna yang diinginkan pada bagian atasnya. Kemudian, ratakan tinta warna sablon tersebut dengan menggunakan rakel. Ketika kelebihan tinta yang dituang, maka tinta dapat diambil menggunakan pelapis. Setelah proses cetak pada media selesai, maka hasil sablon pada media harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak rusak. Pengertian cetak saring adalah salah satu proses mencetak dalam seni grafis menggunakan layar atau screen sebagai klise. Proses cetak saring dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pembuatan klise, proses afdruk, dan proses cetak.
seni grafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah